Kurangnya Manfaat Dari Pembangunan Pamsimas Desa Kutamanah Kec Suakasari Kab Purwakarta,Sehingga Warga Bayak Yang komplain..!!

 

Purwakarta – Fokuslensa.com – 14/09/2020 – Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2019 di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari,Kabupaten Purwakarta,diduga sarat dengan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

 

Pasalnya,di sejumlah item pengerjaan proyek tersebut terdapat kejanggalan antara nilai proyek dan kenyataan di lapangan pasalnya air tersendat kurang mengalir dan masyarakat menyayangkan air kurang mengalir karena mengunakan mesin pompa kecil padahal anggaran cukup fantastis.

 

dari anggaran sebesar Rp350 juta,salah satunya pembangunan menara air dan pipa yang sekarang airnya kurang mengalir dan kurang bermanfaat
Pasalnya,hasil analisa dan serta cross check ke rekanan ternyata pekerjaan pembangunan penampungan air ukuran 3×3 meter dengan ketinggian kurang lebih 2 meter berdiri di atas tanah hibah dan ukuran di sumber air 2x2mtr ironisnya ketika awak media mau konfirmasi ke ktua KKM,,ktua KKM tidak ada ucap”,sekdes bahkan di tlp susah di angkat.

“Saya kaget ketika melakukan perbandingan antara hasil pekerjaan dan anggaran yang ada sangat jomplang.Saya menduga pekerjaan pembangunan Pamsimas Di Kutamanah di duga ada peyelewengan anggaran dari pembanguan Pamsimas

 

Setelah awak media fokuslensa.com konfirmasi Pihak kepala Desa Kutamanah mengatakan,bahwa program Pamsimas di Desa Kutamanah di luar Desa,,kita haya mengetahui saja, selebihnya ada ktua LPM/KKM yang lebih tau karena yang saya tau ada kelompok nya,”silahkan konfirmasi ke ktua nya.kamis 10/09/2020

 

Jadi ketika dalam kasus proyek ini mencuat,KKM tidak bisa bertanggung jawab.Padahal secara legalitas KKM itu yang bertanggung jawab atas semuanya termasuk perawatan

 

Pihaknya mengharapkan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti permasalahan proyek Pamsimas di Desa Kutamanah agar tidak timbul kejadian serupa di tempat lain

 

Sementara itu, Pejabat Sementara Kades Kutamanah juga tidak tahu sama sekali masalah proyek Pamsimas,mempersilakan bertanya kepada Ketua KKM dan pelaksana teknis Pamsimas Desa Kutamanah.

 

Diketahui, program Pamsimas ini bergulir sejak 2019 Program ini bersumber dari APBN.Namun, pemerintah daerah dan desa diwajibkan melakukan sharing anggaran Dengan Desa hasil konfirmasi awak media melalui telepon selulernya Ktua KKM Pamsimas Desa Kutamanah WN mengatakan bahwa memang benar adanya,bayak Sekarng masyarakat yang komplain terhadap ktua kelompok Pamsimas,karena masyarakat tidak banyak menerima manfaat dari Pamsimas tersebut.

 

Ironisnya haya satu RT Saja yang dapat manfaat nya,itupun air kurang mengalir bahkan di gilir dari rumah ke rumah karena air dari gunug mulai berkurang dan masalah anggaran yang saya ajukan sesuai dengan proposal Rp350jt dan masalah LPJ belum di pegang sama saya,masih di Pasilitator Pk Pebry bagian provinsi.jawabarat dan masalah pungutan ke warga untuk biyaya perawatan di minta tahap awal Rp3500 perkubik,karena bayak masyarakat yang komplain saya turunin jadi Rp2500 perkubik dan kebutuhan warga per KK Rata-Rata10Perkubik”,ucapannya,Senin 14/09/2020 setelah di konfirmasi awak media Fokuslensa.Com

Reporter Liputan
(Ronal/dodi)