Nasionalisme Untuk Bangsa

Subang – Fokuslensa.com – Ketika dalam dialog publikasi seseorang yang bisa berbahasa asing bukan berarti dirinya tidak cinta tanah air, akan tetapi cinta tanah air itu wujud dari rasa cinta dirinya sendiri dan peduli terhadap sesama, serta harus mengenal baik tentang sejarah negaranya, lalu harus mensyukuri hidup di negeri ini, tutur Leni gadis kelahiran asal kota Subang yang saat ini bekerja sebagai staf dan operator sistem keuangan desa Cisampih. Rabu, (18/11/2020).

 

Tentunya, rasa nasionalis muncul dari komitmen dengan membawa nama besar negeri kita, tempat dimana kita bangga mengatasnamakan bahwa kita lahir dari Bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki beraneka ragam adat, budaya, bahasa dan memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Bahasa Indonesia adalah merupakan bahasa yang wajib untuk di pelajari bagi masyarakat Indonesia, kata gadis yang hobi membaca buku sejarah.

 

Banyak tokoh-tokoh besar yang bisa berbahasa asing tapi nilai nasionalismenya lebih tinggi, di bandingkan dengan para pemuda yang seolah-olah mengaku putra daerah tapi tidak mencerminkan sebagai pemuda daerah. Bahkan para pemuda tersebut hanya mencari keuntungan yang mengatas namakan putra daerah, “seharusnya kan mereka bisa lebih berpikir dan bersikap agar bisa sama-sama koperaktif untuk memajukan bangsa ini dalam hal yang positif” ungkap Leni yang saat ini masih kuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) AL AMAR Subang.

 

Menurut penuturan Leni waktu awak fokuslensa.com memjelaskan “Justru nasionalisme adalah melindungi, menjaga dan membanggakan untuk berbagai hal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dimana kita adalah bangsa yang kaya akan budaya dan sumber daya alamnya, kekayaan tersebut haruslah dipertahankan serta moral bangsalah yang mempertahankan nasionalisme bangsa ini, ucapnya “mahasiswi semester 3 jurusan fakultas ekonomi syariah.

 

Tak hanya itu Lebih jauh Leni menjelaskan, banyak anak bangsa yang membanggakan di luar negeri meskipun mereka lahir dan tinggal diluar negeri, tapi mereka tetap bangga menjadi warga negara Indonesia.

 

“Saya harap rasa bangga terhadap suatu daerah atau mengaku anak bangsa bukan dijadikan sebagai kekuatan untuk melawan bangsa sendiri, tapi bagaimana kita melawan diri kita untuk semakin maju lebih baik”, seperti kata Soekarno, “perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”, pungkasnya sambil meluapkan senyuman.terangnya

( Tedi Ronal )