Dugaan Pengoplosan Bantuan Beras Untuk Masyarakat Yang Terdampak Covid-19, Ini Yang Dilakukan Ketua Pagar Nusa Koko Handoko

Purwakarta – Fokuslensa.com – Ketua Pagar Nusa kabupaten Purwakarta koko Handoko mengutuk keras Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta yang diduga tidak amanah dalam menyampaikan apa yang menjadi hak masyarakat.

 

“Dalam hal ini, mengenai Bantuan sosial dampak covid 19 yang diduga menggunakan beras yang tidak sesuai aturan ataupun standarisasi kwalitasnya. Yang kita temukan dilapangan Saat ini Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta sedang menyiapkan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak corona,”ungkap koko, Jumat (15/05/2020).

 

Dalam pantauan ketua Pagar Nusa Purwakarta, Selasa (12/5) puluhan plastik besar berisikan beras yang akan dibagikan kepada masyarakat. Saat dilakukan pengecekan, ternyata beras tersebut berwarna campuran dan diduga beras oplosan.

 

“Untuk memperkuat dugaan, kami mengambil sedikit beras untuk dijadikan sampel. Kemudian saat kami lihat fisik berasnya, ini diduga beras oplosan, Harga jualnya mungkin Rp 2000 dibawah beras premium,” katanya.

 

Untuk Diketahui Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengganggarkan dana bansos untuk jenis beras premium. Hal tersebut diungkapkan Anne saat dikonfirmasi wartawan, beberapa wartawan di pendopo Pemkab Purwakarta.

 

“Jenis beras yang kami gunakan untuk bansos dampak covid 19, adalah beras premium,” ujar Ambu Anne Bupati Purwakarta.

 

Ketua Pagar Nusa Kabupaten Purwakarta Koko Handoko, meminta dugaan masalah beras bansos ini harus diusut tuntas.

 

“Jika ini benar terjadi dan terbukti, adanya dugaan korupsi dana dampak covid 19, maka saya meminta ini harus diusut tuntas dan Kepala Dinas Sosial Purwakarta harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut,”tegasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Asep Surya sampai dengan saat ini sulit ditemui.

 

Kita sudah Berkali kali sampai pagi dan siang pun mendatangi kantornya dengan tujuan silaturahmi dan meminta untuk bertemu, namun menurut keterangan pegawai nya saat ditanyakan, selalu dengan jawaban yang sama Beliau tidak ada di tempat saat akan dimintai konfirmasi terkait dugaan pengoplosan beras tersebut,jelas koko

(Tedi)