Tangerang – Media Fokuslensa.com – Pemasangan uditch di depan Kantor Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang diduga dilaksanakan tidak sesuai dengan spesifikasi, standar maupun kualitasnya. Selasa, 10/06/2025.
Dari hasil pengamatan wartawan di lokasi, pemasangan u-ditch tersebut diduga tidak menggunakan dudukan mortar yang semestinya. Pasalnya dudukan mortar yang dimaksud hanya menggunakan amparan pasir dan ketebalannya kurang dari 5 Cm.
Perlu diketahui dudukan mortar adalah campuran semen, pasir, dan air yang digunakan sebagai perekat atau bahan pengikat untuk menyatukan material konstruksi. Mortar memberikan dukungan dan menahan berat dari struktur yang dibangun.
Sedangkan dudukan mortar yang digunakan untuk pemasangan u-ditch pagu anggaran Kecamatan Pagedangan ini hanya menggunakan amparan pasir saja. Sehingga dudukan mortar yang dimaksud tidak sesuai dengan spesifikasinya.
Padahal dana yang digelontorkan untuk proyek u-ditch tersebut terbilang cukup besar, namun entah mengapa dalam pelaksanaanya diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah dirancang.
Akibat dugaan perilaku menyimpang yang telah merugikan APBD ini, maka hakekatnya masyarakat tidak akan pernah menikmati manfaat jangka panjangnya. Sehingga terlaksananya suatu pembangunan ini diduga hanya untuk kepentingan segelintir golongan serta hanya sekedar untuk buang-buang anggaran saja.
Saat dikonfirmasi, PLT Camat Pagedangan Yusuf Fachroji mengatakan bahwa mengenai teknis pemasangan lantai kerja memang menggunakan ampar pasir bukan dengan dudukan mortar.
“Memang seperti itu spesifikasinya, mortar yang bapak tanyakan tidak ada,” jelas Camat melalui pesan singkat.
Terkesan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kecamatan Pagedangan ini tidak memahami betul apa yang dimaksud dengan dudukan mortar, padahal jika dikalkulasi anggaran yang digelontorkan untuk dudukan mortar selisihnya lumayan jauh bila dibandingkan dengan sekedar gelaran ampar pasir saja.
Sementara, Jasmo pelaksana dari proyek u-ditch tersebut saat dikonfirmasi enggan merespon, mungkin diduga dirinya takut terendus segala bentuk kecurangannya, sehingga dia memilih diam dan menghindar.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada pernyataan resmi dari Kecamatan Pagedangan untuk menindak lanjuti perihal ini.
( Cahyo )