Insiden dipasar induk Kramat jati, Ini klarifikasi BPPKB BANTEN

 

Jakarta – Media Fokuslensa.com – Insiden yang terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (10/5/2025) pukul 20.00 WIB, mendapat respon dari jajaran Pengurus BPPKB Banten Unit Pasar Induk Kramat Jati.

Mereka meminta maaf atas kehebohan yang terjadi. “Kami atas nama pengurus dan anggota BPPKB Banten Unit Pasar Induk yang baru saja dikukuhkan sekitar sebulan lalu meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Sabtu malam di Pasar Induk Kramat Jati,” kata Ketua BPPKB Banten Unit Pasar Induk Rapiudin, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Secara khusus, dirinya juga meminta maaf kepada Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, Teguh yang juga purnawirawan Polri. “Kami juga meminta maaf kepada Pak Teguh Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, atas peristiwa yang tidak mengenakkan tersebut,” tuturnya.

Tak hanya itu, dirinya menegaskan bahwa ormas yang dipimpinnya akan selalu tunduk dan taat terhadap aturan yang berlaku.

Rapiudin menjelaskan, selama ini BPPKB Banten Unit Pasar Induk Kramat Jati selalu bersinergi dengan PD Pasar Jaya selaku pengelola maupun PT Rafik Karya Mandiri (RKM). Bahkan, beberapa anggota BPPKB Banten juga ikut membantu kegiatan di pasar induk.

“BPPKB Banten selama ini juga banyak membantu, utamanya pedagang kaki lima di pasar induk yang memang mayoritas anggota kami,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Pengurus BPPKB yang baru berkomitmen dalam penataan pasar induk dan memberantas pungutan liar.

Sehari sebelum insiden tersebut, urai Rapiudin, pihaknya menemui pengelola Pasar Induk untuk menyampaikan permohonan dari para pedagang kali lima agar dapat beroperasi setidaknya mulai pukul 17.00 – 05.00 WIB pagi.

Dalam pertemuan tersebut, pihak pengelola Pasar Induk Kramat Jati belum memberikan keputusan karena masih harus merapatkan hal tersebut dengan jajaran pimpinan.

Usai pertemuan, pengurus BPPKB Banten sempat menemui Teguh dan beberapa sekuriti lainnya membicarakan hal tersebut. “Info yang didapat Pak Teguh sudah menyatakan akan membantu untuk bagaimana pedagang kaki lima bisa berdagang,” jelasnya.

Ketika itu, kondisi pasar tetap kondusif. Sampai akhirnya terjadi insiden di mana PP marah-marah kepada Teguh. Diduga, PP mendapat informasi yang tidak akurat sehingga membuat emosinya terbakar.

“Kami belum sempat menceritakan hasil pembicaraan dengan Pak Teguh kepada PP. Dia keburu melabrak Pak Teguh. Jadi, ini hanya persoalan miskomunikasi saja,” tukasnya.
(Aj)