Bogor –Media Fokuslensa.com – Aktivitas truk kontainer kerap melewati jalan desa di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, dalam setiap minggunya. Aktivitas ini berasal dari pabrik PT Sapporo yang diketahui bergerak di bidang industri furniture. Namun yang menjadi sorotan tajam adalah penggunaan jalan desa oleh kendaraan bertonase berat tanpa adanya pengaturan lalu lintas, pengawasan, atau pengendalian dari pihak berwenang Kamis,29 mei 2025.
Warga mengaku sudah bertahun-tahun terganggu oleh kebisingan, getaran, serta akan mengakibatkan rusaknya infrastruktur jalan yang nantinya akan berdampak. Lebih ironis lagi, jalan tersebut sejatinya dibangun untuk kebutuhan warga, bukan untuk dilalui kendaraan kontainer raksasa.
“Ini sudah keterlaluan. Kami bukan menolak investasi, tapi bukan begini caranya. Jalan ini jalan desa, bukan jalan industri. Siapa yang bertanggung jawab kalau anak kecil jadi korban?” tegas pemuda setempat, saat ditemui di lokasi.
Menurut pantauan di lapangan, truk kontainer sering nampak melintas masuk ke pabrik dalam setiap Minggu tanpa pengamanan atau jalur alternatif. Bahaya terbesar mengintai para pelajar dan warga yang melintas dengan sepeda motor atau berjalan kaki, karena lebar jalan tidak memadai.
Warga menduga pihak perusahaan memanfaatkan kelengahan aparat desa dan lemahnya pengawasan dari pemerintah kecamatan. Hingga kini, belum terlihat adanya rambu lalu lintas khusus, pembatasan jam operasional.
“Kami minta pemerintah daerah turun tangan. Ini bukan sekadar soal jalan yang lama kelamaan akan mengakibatkan kerusakan jalan, ini soal keselamatan warga! Kalau perlu, kami akan blokir jalan jika tak ada tindakan nyata,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar jalur kontainer.
PT Sapporo belum memberikan pernyataan resmi saat dikonfirmasi. Sementara itu, Pemerintah Desa Singabangsa dan Kecamatan Tenjo juga belum menunjukkan langkah konkret meskipun masalah ini telah berlarut-larut.
Masyarakat kini berharap ada intervensi tegas dari Pemerintah Kabupaten Bogor agar lalu lintas truk kontainer tersebut ditertibkan sesuai aturan, serta menjamin keamanan dan kenyamanan warga desa.
(Jaka)