Setahun Memimpin Nias Barat, Khenoki Waruwu Panen Prestasi dan Apresiasi dari Tokoh Masyarakat

 

Nias Barat — fokuslensa.com – Sitou timou tumou tou yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain. Filosofi ini dipopulerkan oleh Sam Ratulangi seorang tokoh nasional, pejuang dan cendekiawan sosok yang humanis dan populis.

Setahun memimpin dan mengemban amanah masyarakat Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu menghadirkan berbagai terobosan dan produk kebijakan yang terukur dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kebijakannya sangat menyentuh substansi kebutuhan masyarakat, program dan kebijakan yang pro rakyat, bermanfaat dan berdampak langsung terhadap kepentingan masyarakat.

Penyediaan layanan ambulans gratis, pemberian santunan duka cita, pengadaan air bersih, pembangunan tower, pemberian honor rohaniawan, program renovasi rumah tak layak huni, perbaikan jalan, perbaikan jembatan, rencana pembangunan rumah sakit, peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia, komitmen penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel dan berbagai program lainnya yang akan dieksekusi dan dilaksanakan kedepannya.

Atas pencapaian Khenoki Waruwu tersebut mendapat penghargaan dari pemerintah pusat melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumatera Utara dengan meraih penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Atas pencapaian ini membuktikan bahwa komitmen Khenoki Waruwu sebagai Bupati Nias Barat berkomitmen tinggi dan sungguh-sungguh mengesekusi visi misi dalam upaya menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel.

Selain itu, Khenoki Waruwu mampu menciptakan stabilitas dan kondusifitas politik yang sejuk dan damai. Hal itu terbukti setelah selesai pilkada rival politiknya bisa berkomunikasi dengan baik bahkan kepada bupati pendahulunya Faduhusi Daeli.

Padahal, selama setahun beragam intrik-intrik dan desas desus bahwa kapabilitas dan kepemimpinan Khenoki Waruwu dianggap lemah dan kurang produktif karena faktor pendidikan dan pengalaman.

Bagi Khenoki Waruwu pernyataan-pernyataan demikian bukanlah sebuah yang meresahkan bahkan bullyan dan caci maki sekalipun dijadikan sebagai pendongkrak semangat dan pelecut produktivitas.

“Saya berkomitmen memberikan karya yang terbaik untuk masyarakat, kalau prestasi dan penghargaan akan datang dengan sendirinya. Kerja sepenuh hati dan totalitas. Walaupun pendidikan saya hanya tamatan SMA namun pemikiran dan hati saya melampaui seorang profesor bahkan doktor. Hal ini pernah saya sampaikan pada saat masa perjuangan. Jiwa dan raga saya ini saya dedikasikan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara” ujar Khenoki Waruwu, Minggu (15/05/2022).

Pernyataan saya ini sejalan dengan pemikiran Bung Karno yang mengatakan bahwa “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat”.

Mantan Bupati Faduhusi Daeli dalam satu kesempatan memberikan pujian dan apresiasi kepada Khenoki Waruwu bahwa bupati saat ini bekerja keras dan berprestasi untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, perlu dilanjutkan.

Atas kerja keras, dedikasi dan loyalitas terhadap kepentingan masyarakat Khenoki Waruwu dianugerahi gelar bangsawan dan kehormatan sebagai Balugu Sanga’azokhi Soguna Bazato.

Sesaat setelah mendapatkan penghargaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumatera Utara ucapan dan apresiasi dalam bentuk template twinbon foto mengalir dari berbagai kalangan masyarakat baik aktivis, tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh pemuda.

Segala bentuk dukungan dan apresiasi yang disampaikan kepada saya sesungguhnya energi penyemangat bagi kami untuk mengabdi kepada masyarakat Nias Barat Soguna Bazato Bersih, Unggul dan Maju, ujar Khenoki Waruwu. (Denius)