PURWKARTA – FOKUSLENSA.COM – Program Kementrian PUPR benar-benar telah dijalankan,oleh salah satu tander PT PARAMITRA MULTI PRAKASA, walaupun saat detik ini dunia global masih dihantui pendemi Covid 19,tampaknya tidak mempengaruhi kinerja dari yang telah direncanakan oleh Dinas Propinsi proyek rusun nawa tersebut.
Hal ini ditemukan oleh awak media fokuslensa.com jumat,26/06/2020, pada Proyek Rusunawa yang berlokasi di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta tersebut tidak ada plang papan nama proyek tersebut,dan pengerjaan nya pun sudah berjalan sudah 2 bulan lamanya pada hal kita tau itu masih dalam musim pendemi covid 19, Segala dan bentuk perijinan masih dalam tahap proses pada Badan Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten Purwakarta belum memberikan untuk penggarapan proyektur tersebut dikarnakan perijinan nya belum mengantongi, namun dilapangan telah berjalan pekerjaan konstruksi.
Pramuji Nugroho, ST., Kepala Bidang Perijinan BPMPTSP Purwakarta, ketika dikonfirmasi awak BU beberapa waktu yang lalu, mengakui perijinan Proyek Rusunawa masih dalam tahap proses. “Amdal dan IMB belum selesai diproses,” ungkap Pram.
Di lokasi proyek juga tidak ditemukan plang proyek, sehingga tidak diketahui pagu anggaran dan pelaksana kegiatan, diduga pihak kontraktor PT PARAMITRA MULTI PRAKASA belum memiliki dokumen kontrak dengan Kementrian PUPR.
Salah satu pekerja yang ditemui di lokasi, mengakui bahwa pihak perusahaan mendapat perintah dari Satuan Kerja (Satker) Kementrian PUPR untuk segera memulai kegiatan di lapangan. Saat ditanya mengenai perijinan, staf perusahaan PT PARAMITRA MULTI PRAKASA yang di pertanggung jawab kan oleh sodara ANTON mengatakan soal perijinan bukan ranah mereka, “Itu urusan Satker,”dan kementrian PUPR pungkasnya.
Menyikapi adanya kegiatan Proyek Rusunawa dengan lahan atas kepemilikan dinas propinsi jawa barat tersebut, Ketua dan wakil ketua Ormas Banaspati Dpc purwakarta purwakarta angkat bicara. “Kok bisa, ijin untuk proyek pemerintah aja sesulit itu, bagaimana proyek swasta,” tanya Musa, panggilan keseharian wakil ketua ormas banaspati Purwakarta.
Sampai berita ini naik ke meja Redaksi, baik dari pihak Satker Kementrian PUPR maupun Kontraktor Pemenang tander perwakilan pelaksana PT PARAMITRA MULTI PRAKASA Dan Dua PT Lagi Pemenang Tander pemenang yang belum berhasil di konfirmasi hanya sebatas pelaksana dilapangan aja yaitu anton hanya menjelaskan masa pryek ini sampai 210 Hari kalender kerja, dan sudah berjalan selama 2 bulan lamanya dari sesudah lebaran sampai saat ini, dan Untuk Anggaran kami tidak bisa mejelaskan dikarnakan bukan kewenangan kami dan kami hanya pekerja.Jelas anton
Saat kami kroscek kelapangan secara tidak langsung kami melihat secuir kertas disitu jelas sedang di buatkan papan plng pryek rusun nawa tersebut dengan anggaran yang sangat besar 14milyar lebih saya kami lihat,dengan paruh pekerjaan selama 210 hari kalender kerja dan sudah di realisasikan pekerjaannya selama 108hari kerja,padahal kita tau seharunya proyek tersebut sudah ada papan nama dan jumlah anggara volume panjang dan lebar,jelas di situ tidak ada,dan baru saja di buatkan.
Setelah melihat seperti maka hal serupa disampaikan wakil ketua ormas banspati dari segi anggaran APBN dan bahan baku material untuk pengecoran disiyalir tidak sesuai dengan harapan pasalnya bahan material seprti semen pun menggunakan semen rajawali bukan semen Tiga roda yang seharunya di pakai untuk bangunan tersebut.jelas musa.
(Tedi)