BANDUNG – Media Suarainvestigasi.com – Semangat olahraga bela diri di Jawa Barat tengah membara. Sebanyak 400 atlet Muaythai dari berbagai kota dan kabupaten siap berlaga dalam ajang **Babak Kualifikasi (BK) Muaythai Provinsi Jawa Barat 2025 yang akan berlangsung pada 1–7 Desember 2025 di GOR Bulutangkis KONI Bandung, Jalan Jakarta No.18.
Ajang bergengsi ini menjadi sorotan, bukan hanya karena jumlah pesertanya yang mencatat rekor tertinggi, tetapi juga karena antusiasme masyarakat terhadap cabang olahraga (cabor) Muaythai yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Katanya pesertanya sampai 400 atlet, ya. Ini artinya animo masyarakat terhadap Muaythai di Jawa Barat luar biasa tinggi,” ujar Tine Yowargana, yang akrab disapa Ting Ting, dari DonTing Management di bawah naungan Laskar Agung Kingdom (LAK) Galuh Pakuan, saat ditemui di Bandung, Sabtu (5/10/2025).
Tine, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Barat sekaligus Girang Harta LAK Galuh Pakuan, menilai bahwa tingginya partisipasi menunjukkan kesadaran baru masyarakat terhadap nilai-nilai bela diri yang positif.
“Dulu olahraga bela diri dianggap sebagai olahraga ‘jagoan’ atau identik dengan kekerasan. Sekarang justru sebaliknya — anak-anak muda mulai memahami bahwa bela diri adalah seni disiplin, kecerdasan, dan pengendalian diri,” tutur Ting Ting.
Mental Petarung Sejati, Bukan Sekadar Jagoan Jalanan
Menurut Tine, Muaythai adalah olahraga yang memiliki teknik terarah dan terukur, menuntut konsentrasi tinggi, serta melatih ketenangan dalam tekanan.
“Bagaimana seseorang yang emosional bisa bermain baik? Tidak mungkin. Untuk menjadi petarung sejati, atlet Muaythai harus tenang, fokus, dan memiliki mental tangguh,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Muaythai bukan hanya soal laga di ring, tetapi juga pembentukan karakter. Dalam konteks anak muda, Muaythai menjadi sarana efektif membangun mental disiplin dan tanggung jawab.
“Sekarang makin banyak anak-anak muda yang tertarik karena mereka melihat Muaythai sebagai olahraga yang keren tapi beretika. Ada filosofi ketenangan di dalam kekuatan,” imbuhnya.
Jembatan Menuju Karier Profesional dan Militer
Selain prestasi di arena, Tine juga menyoroti peluang karier bagi atlet Muaythai di dunia profesional, termasuk TNI dan Polri.
“Kami sudah biasa dengan latihan fisik dan kedisiplinan tinggi. Karena itu, banyak atlet kami yang diterima di TNI atau kepolisian. Institusi angkatan menyambut baik rekomendasi dari kami,” ujar Tine.
DonTing Management, kata dia, berkomitmen mendukung para atlet bukan hanya untuk meraih medali, tetapi juga masa depan yang berkelanjutan.
“Kami ingin para atlet punya arah hidup yang jelas. Ketika mereka bergabung dengan TNI atau Polri, mereka bisa menjadi duta Muaythai, memperkenalkan olahraga ini lebih luas lagi,” ujarnya.
Muaythai, Pilar Ketahanan Mental Generasi Muda
Dalam konteks pembangunan olahraga nasional, Tine menegaskan bahwa Muaythai dapat menjadi salah satu pilar pembentukan karakter generasi muda di era modern.
“Ini bukan sekadar kompetisi. Ini tentang mencetak manusia tangguh, disiplin, dan bermental juara. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin Muaythai Jawa Barat akan terus melahirkan atlet berkelas dunia,” pungkasnya.
Ajang BK Muaythai Jawa Barat 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan posisi Jawa Barat sebagai salah satu lumbung atlet bela diri nasional. Dari ring Bandung, semangat petarung muda mulai menyala, membawa harapan menuju kejayaan olahraga Indonesia di kancah internasional. (Wly)