Ketum GPP Dukung Penuh Upaya Pemerintah Pembentukan Manajemen Talenta Nasional

 

 

 

JAKARTA – Fokus Lensa – (27/12) – Ketua Umum DPP Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) dan sekaligus Dewan Pakar DPP PA GMNI, Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, M.Si menyampaikan mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah dalam pembentukan manajemen talenta nasional. Seperti diketahui, sebelumnya dari pihak Kepala Staf Presiden, Dr. Moeldoko mengungkapkan kalau baru-baru ini manajemen talenta nasional bakal menjadi pusat data SDM yang unggul di Indonesia. Jakarta (26/12).

 

Merespon hal tersebut, Dr. Anton, angkat bicara seraya menanggapi bahwa hal ini menjadi penting, strategis, serta merupakan gagasan progresif – revolusioner sebagai respon mengatasi ‘keterbelakangan SDM di Indonesia’, terlebih dalam menghadapi era industri 4.0 maupun mempersiapkan SDM Unggul menuju era industri 5.0, demikian utaranya menegaskan.

 

Perlu digarisbawahi, era Industri 5.0 ditandai pergeseran paradigma (paradigm shifting) dari Sumber Daya Manusia menuju Human Capital, lanjut Anton.

 

Era human capital ditandai oleh kesadaran yang kuat seluruh komponen bangsa dimana manusia Indonesia mestinya menjadi subyek ideologis, artinya perlu dilahirkan pribadi-pribadi unggul dalam membangun Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan (manajemen TRISAKTI). Lemahnya manajemen TRISAKTI termanifestasi dari lemahnya human capital.

 

Beberapa indikator lemahnya SDM/human capital di Indonesia antara lain terlihat saat ini: “peringkat Human Development Index (HDI) RI yang berada di urutan ke-116 dari 189 negara. Selain itu ranking Global Talent Competitiveness Index (GTCI) Indonesia berada di urutan ke-77 dari 119 negara”.

 

Timpal Dr. Anton, salah seorang Dr. Psikologi Industri dan Organisasi, yang konsern pada pengembangan human capital di Indonesia, fokus pengembangan talenta saat ini adalah pada generasi muda (mulai dari generasi Y, Z, dan Alpha).

 

Pengembangan talenta harus menjadi prasyarat dalam pengembangan kompetensi. Jangan dibalik, seperti yang berkembang selama ini, dimana fokus SDM lebih diarahkan pada pengembangan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan), ujar Dr. Anton yang kerap memperkenalkan dan melakukan Talent Mapping bersama Prime Consulting.

 

Lebih jauh, Dr Anton menekankan, dalam manajemen talenta, salah satu keutamaan initi yang harus ditanamkan bagi generasi muda (berencana), masa depan Indonesia Emas 2045 adalah Pembangunan Karakter Personal dan Bangsa (Nation and Personal Character Building) bernafaskan Pancasila. Bung Karno pernah menegaskan diperlukannya pembangunan jiwa bangsa, yang dikenal sebagai ‘Nation and Character Building’.

 

Dr. Antonius Dieben R.Manurung, M.Si., yang juga berprofesi sebagai trainer dan konsultan motivasi “nation and Pesonal Character Building-NPCB” dan telah mengembangkan program NPCB bagi generasi muda sebanyak 36 angkatan mengutarakan pemikirannya bahwa Nation and Character Building menjadi lebih lengkap bila menekankan pendekatan personal terlebih dahulu sebelum pendekatan bangsa.

 

Anton berharap, Program NPCB dan Talent Mapping ke depan bisa dipertimbangkan menjadi dasar Manajemen Talenta Nasional dalam uoaya pencapaian output dan outcomes program,
demikian ujarnya saat diwawancarai wartawan via hubungan selular, Jakarta, Jumat (27/12).

 

Adalah sebuah pendekatan Nation dan Personal Character Building bernafaskan Pancasila yang sepatutnya didengungkan dan dibangun secara progresif-revolusioner, tukasnya.

 

Dr. Anton, yang juga merupakan akademisi berkecimpung di Kampus Universitas Mercu Buana juga menekankan bahwa pendekatan NPCB bisa menjadi solusi adaptif guna merespon berbagai bentuk dan manifestasi ‘Radikalisme-Fundamentalisme Trans-Nasional dan eksploitasi (penindasan dan penghisapan) neo-liberalisme (neolib)/neo-kolonialisme – imperialisme (nekolim)’ yang tengah berlangsung secara terstruktur sistematis, dan masif di bumi nusantara selama ini.

 

Oleh karenanya, sangat diperlukan upaya mempromosikan inti daripada nilai-nilai etis sebagai dasar karakter yang baik bersumber dari Pancasila, nilai nilai luhur warisan pendiri bangsa (Founding Fathers): Bung Karno – Bung Hatta, Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, dan Kearifan Lokal (Local Wisdom) yang kita miliki sebagai kekayaan budaya bangsa.

 

Keseluruhan nilai keutamaan inti di atas mendorong upaya pengembangan dan peningkatan motivasi berprestasi (achievement motivation) bagi seluruh elemen bangsa, khususnya generasi usia dini hingga dewasa awal (mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, Pemuda, hingga Perguruan Tinggi-Mahasiswa/Sarjana/Pascasarjana, menjemput Indonesia Emas 2045,” papar pria yang juga merupakan Dewan Pakar DPP PA GMNI periode 2015 – 2020 itu menegaskan.

 

Sebagai catatan akhir, Dr. Anton yang saat ini didaulat sebagai Ketua Umum DPP Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) menekankan dalam Pengembangan NPCB bernafaskan Spiritualitas Pancasila perlu melibatkan seluruh Civitas Pembelajaran (Orang Tua, Guru, Dosen, Pemerhati, dan para Pendidik/pembelajar lainnya) berbagi tugas dan tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan budi pekerti, imbuhnya

 

Civitas pembelajaran perlu membantu Pemerintah “Memupuk kepemimpinan moral dan dukungan jangka panjang terhadap inisiatif pendidikan karakter dan budi pekerti,” sebagai inti NPCB, tutupnya memungkas.(Red FL)