Tangerang Selatan – Media Fokuslensa.com – Bicara masalah sampah sudah menjadi keresahan masyarakat Tangerang Raya bahkan juga se-indonesia. Dengan menggerakkan terwujudnya kepedulian sosial saat audiensi dan kolaborasi dari Forum Media Banten Ngahiji (FMBN) bersama Karang Taruna, Ibu PKK, LSM saat berkunjung ke Abu & Co, sebuah perusahaan swasta pengelolaan sampah terpadu (TPST) tepatnya berlokasi di kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (08/05/2015).
Solusi penanganan sampah di Tangerang Raya adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan innovasi yang komprehensif. Dengan melibatkan pemerintah setempat, masyarakat dan juga dengan pihak sektor swasta. Perlu adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan pengusaha untuk mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan.
Dengan adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) menggunakan sistem open dumping atau pembuangan terbuka secara langsung ke lahan terbuka tanpa pengelolaan yang memadai, Bahkan akan terasa dampak yang lainnya untuk kesehatan dan kelangsungan hidup masyarakat.
TPA open dumping memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, seperti pencemaran tanah, air dan udara. serta potensi penularan penyakit. Akibat penumpukan sampah di berbagai lokasi menyebabkan masalah kesehatan, bau tidak sedap, bahkan juga banjir, Karena nyatanya masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, baik karena kurangnya kesadaran maupun kurangnya fasilitas pengumpulan sampah yang memadai.
Hermansyah selaku Kabid Litbang FMBN (Forum Media Banten Ngahiji) berserta kolaborasi organisasi masyarakat, Khususnya mengucapkan banyak terima kasih kepada PT. Abu & Co, yang hari ini telah bersedia menerima kedatangan team kami. Tentunya bagi kami, bisa menambah wawasan sekaligus menimba ilmu tentang pengalamannya selama 20 tahun lebih pengelolaan sampah, baik itu sampah organik atau anorganik, hingga menjadi nilai ekonomis,” tutur herman.
Mengenal sosok kemal pasha selaku Owner TSPST Abu & Co menegaskan bahwa TPST Abu & Co milik perusahaannya telah beroperasi selama kurang lebih dari 20 tahun dalam pengelolaan sampah rumah tangga, khususnya untuk Masyarakat disekitar BSD City Tangsel.
TPST Abu & Co berfokus pada pemilahan sampah dan penerapan teknologi Musayama berbasis pirolisis (Waste Pyrolysis Cycle Combustion), yang mampu mengolah hingga 20 ton sampah per hari.
“Kemal menjelaskan bahwa hasil pengolahan sampah di TPST ini, menjelaskan berbagai jenis sampah plastik, menghasilkan produk seperti arang, asap cair, barang bekas yang bisa didaur ulang, serta Refuse Derived Fuel (RDF) yang digunakan sebagai bahan bakar pabrik semen”.
CEO PT. Abu & Co Kemal menambahkan, bahwa kunci dari pengolahan sampah itu ada pada ‘Pemilahan’. Sehingga, nantinya dapat dipisahkan mana sampah organik, anorganik dan residu.
“Pengelolaan sampah itu kuncinya ada pemilahan, yang dari situ akan terpisah nanti mana sampah organik, anorganik, dan residu. Sampah organik itu, bisa dimanfaatkan untuk makan Maggot, meskipun tidak semua sampah organik bisa untuk pakan Maggot,” jelas Kemal.
Ditempat yang sama Isna Niar selaku penanggung jawab dan koordinator pemillahan sampah PT. Abu & Co menjelaskan, “Proses pengolahan sampah dari awal datang dipilah hingga terpisah, mana sampah organik dan non-organik/plastik. Tempat Pengolahan sampah terpadu ini nyaris tidak menimbulkan bau aroma sampah yang tidak sedap, Karena dengan cara pemilahan sampah organik dan non organik yang baik dibantu peralatan pendukung memudahkan proses pengolahan sampah nyari tidak berbau, ucapnya
Bahkan dari mengolah sampah organik, telah menghasilkan Mangot, Maggot dengan kualitas baik, saat ini telah di eksport ke luar negeri. Tentunya, dari penjualan Maggot tersebut, perusahaan dapat tambahan profit dari mengolah sampah organiknya sendiri. manfaat budi daya maggot itu beragam, seperti mendekomposisi sampah organik, Sehingga, sampah-sampah organik yang biasanya berbau dan dibuang begitu saja, kini dapat dimanfaatkan untuk pakan manggot, “Jlasnya.
Kemal dan Isna berharap, “Dari kedatangan kami bersama kolaborasi peduli lingkungan sosial, semoga dapat menjalin kerjasama dengan PT Abu & Co. Yakni dalam mengelola sebuah sampah di masa depan nantinya. Sehingga, persoalan sampah yang kerap menjadi masalah di lingkungan masyarakat bisa terselesaikan Jika dilakukan secara bersamaan, terstruktur dan masif, “Pungkasnya
Kesimpulan:
Persoalan sampah di Indonesia merupakan salah satu masalah lingkungan yang sangat mendesak dan kompleks., bagi pemerintah dan masyarakat.
Untuk mengatasi persoalan sampah di Indonesia umumnya, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus memiliki visi dan kepemimpinan yang kuat dalam kesungguhan dalam pengelolaan sampah berserta anggaran yang cukup, serta meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan kampanye secara masif dengan berkolaborasi elemen masyarakat.
Mendorong Pemerintah Membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle (TPS3R) di berbagai Kelurahan/ Kecamatan dan pemanfaatan maggot dan TPST untuk mengurangi volume sampah.
Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mengelola sampah dengan baik dan benar, seperti memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan tidak membuang sampah sembarangan.
Dengan kerja sama dan kesadaran yang tinggi, kita dapat mengatasi persoalan sampah di Indonesia dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Peliputan: (Kabid Litbang FMBN/Herman, LSM, Ibu PKK, Karang Taruna dan MEDIA Tangerang Raya)
(Andi jk)