”Tangsel” – Fokuslensa.com – Media sosial dapat sarana yang berbahaya bagi prajurit, terutama bila tidak bijak dalam penggunaannya.
Oleh karena itu, Komandan Batalyon Arhanud 1 Kostrad Letkol Arh Helmy Ariansyah, S. E melakukan sosialisasi tentang pengaruh media sosial terhadap prajurit, Senin, 11/04/2022.
“Sejumlah konflik di dunia pecah berkat perkembangan media sosial. Jika dahulu kita tergantung kepada koran dan televisi, maka saat ini opini dan persepsi masyarakat dapat dengan mudah terbentuk dari media sosial,” ujarnya di hadapan para prajurit.
Dia menuturkan bahwa transformasi media sosial dari sekadar jaring pertemanan menjadi wadah penyebaran konten bermuatan politik telah membawa dampak yang masif.
“Oleh karena itu para prajurit harus benar-benar bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar di media sosial. Diantaranya dengan mengikuti regulasi penggunaan media sosial yang diatur oleh TNI AD dan meningkatkan literasi media,” kata perwira lulusan Akademi Militer ini.
Jika dicermati, banyak personel TNI yang terjebak pada penggunaan media sosial yang merugikan institusi. Banyak juga prajurit yang kecanduan media sosial hingga mengganggu kinerjanya. Bahkan ada oknum yang sering membagikan aktivitasnya dalam kedinasan hanya karena ingin eksis di media sosial. Dampaknya, konten-konten berisi informasi tentang aktivitas satuan seperti latihan dan penugasan tersebar luas.
“Situasi tersebut tentunya akan mengganggu bahkan membahayakan tugas, karena selain menghambat kinerja organisasi, juga berpotensi menyebarkan informasi bersifat konfidensial kepada pihak yang tidak berhak,” ujarnya.
Sejumlah tips juga dibeberkan untuk mencegah bahaya media sosial, seperti penyebaran berita hoax serta konten provokatif yang bermuatan politik dan Sara'(Ricky)