Purwakarta | Fokuslensa.com – Pemerintah diminta berimbang membangunan kebijakan, penanganan Pandemi Covid 19 dengan pembangunan infrastruktur jalan diharapkan dijalankan secara bijaksana.
Pembangunan jalan (infrastruktur ) dianggap juga penting dilaksanakan, demikian dipaparkan Septio Ali Reza, S.Ak, salah satu aktifis mahasiswa di Purwakarta.
“Berlarutnya Pandemi Covid 19 memang menjadi pekerjaan rumah yang lama belum terselesaikan oleh hampir semua negara didunia termasuk di Indonesia khususnya di Purwakarta, namun kami berharap perhatian pemeliharaan dan pembangunan jalan juga tidak terabaikan,” ujar mantan Sekjen PB Permata kepada awak media.
Septio menceritakan, terdapat banyak titik jalan umum usai beberapa waktu lalu diguyur hujan, kondisinya rusak dan berlubang.
“Penyelesaian Pandemi Covid ending tujuannya adalah menyelamatkan jiwa, demikian jalan berlubang yang jika tidak dibangun atau luput dari perhatian maka akan juga menelan korban jiwa,” ucapnya
Atas kondisi tersebut, Septio berharap akan ada kebijakan penyisihan anggaran dari pemerintah menanggulangi jalan jalan rusak, berlubang yang kini hampir merata disejumlah ruas jalan.
Dari pantauan dilapangan, terdapat kondisi jalan yang bahkan aspal hitam berubah menjadi coklat oleh genangan air lumpur.
“Boleh ditengok, jalan di jembatan ciherang jalur Sadang – Subang, didua sisi jembatan lubang mengenang dengan kedalaman 10 s/d 20 cm, Kondisi ini berbahaya. Lalu jalan terusan Babakan Cikao ke Jatiluhur, jalan disana mirip kubangan kerbau,” jelas Septio yang kini masih menempuh Pascasarjana usai menyelesaikan sarjana Akuntansinya.
Oleh karena itu, kata dia, di tahun 2021 ini pemerintah bisa menyisihkan dana untuk perbaikan jalan karena juga ada unsur kemanusiaan disana.
“Kita juga harus melihat urgensi, jika permasalahan Covid-19 juga merupakan sebuah urgensi maka perbaikan jalan ini juga urgent karena jika jalan yang berlubang itu mengakibatkan orang kecelakaan bahkan bisa sampai meninggal,” pungkasnya.
( Tedi Ronal )